Sumberbrantas, 24 Januari 2024 – Tim EcoWorm mengadakan sosialisasi bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Anjasmoro Putri di Desa Sumberbrantas. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah organik berbasis budidaya cacing, sekaligus membekali anggota KWT dengan strategi pemasaran produk pertanian yang lebih efektif.
Dalam sosialisasi ini, peserta diajak untuk memahami bagaimana limbah organik rumah tangga yang selama ini sering dibuang ke sungai atau dibakar dapat diolah menjadi pupuk kascing yang bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, mereka juga mendapatkan wawasan baru terkait sistem bank sampah yang memungkinkan masyarakat memperoleh reward dari kegiatan pengumpulan sampah organik.
Sebelum kegiatan berlangsung, tim EcoWorm melakukan koordinasi untuk menentukan topik sosialisasi yang paling relevan dengan kebutuhan KWT. Beberapa fokus utama yang dipilih meliputi:
✅ Pengelolaan sampah organik dengan metode budidaya cacing.
✅ Pemanfaatan pupuk kascing untuk meningkatkan hasil pertanian.
✅ Strategi pemasaran hasil pertanian agar lebih bernilai jual.
Untuk memastikan penyampaian materi yang efektif, tim juga berkonsultasi dengan dosen pendamping guna mendapatkan arahan mengenai pendekatan edukasi yang lebih menarik dan sesuai dengan karakteristik kelompok wanita tani.
Agar sosialisasi berjalan dengan baik, tim EcoWorm berkoordinasi dengan pemerintah desa dan perwakilan KWT untuk menentukan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan. Selain itu, disepakati pula integrasi program ini dengan kegiatan bank sampah desa, yang memungkinkan warga mendapatkan reward dari pengumpulan sampah organik.
Dalam diskusi awal, banyak anggota KWT yang mengungkapkan bahwa sampah organik masih menjadi masalah utama di lingkungan mereka. Kebiasaan membuang sampah ke sungai atau membakarnya menjadi perhatian, karena tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga merugikan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, solusi berbasis budidaya cacing dan bank sampah menjadi alternatif yang disambut dengan antusias.
Agar acara berjalan lancar, tim dibagi menjadi beberapa bagian dengan tugas masing-masing:
📝 Penyusunan Materi → Adelia Sabrina bertanggung jawab dalam menyiapkan bahan presentasi tentang pengelolaan sampah organik dan strategi pemasaran hasil pertanian.
🌱 Alat Peraga & Sampel Produk → Dien Wahida Putri menyiapkan contoh pupuk kascing, produk pertanian organik, serta peralatan sederhana yang dapat digunakan untuk budidaya cacing.
🎤 Diskusi & Tanya Jawab → Cahyo Ilham Firmansyah bertugas mengelola diskusi dan menjawab pertanyaan peserta seputar pengolahan sampah dan manfaat budidaya cacing.
📌 Hari 1 – Persiapan Materi
Tim menyusun materi yang mudah dipahami oleh peserta, termasuk infografis tentang siklus pengelolaan sampah organik, manfaat pupuk kascing, serta cara kerja bank sampah.
📌 Hari 2 – Pelaksanaan Sosialisasi
Sosialisasi dilaksanakan di Balai Desa Sumberbrantas, dihadiri oleh anggota KWT, perwakilan pemerintah desa, serta narasumber dari sektor pertanian. Sesi dibuka dengan pemaparan mengenai dampak buruk pembuangan sampah organik secara sembarangan, dilanjutkan dengan simulasi sederhana tentang cara mengolah sampah organik dengan media cacing.
Peserta sangat antusias ketika diperkenalkan dengan konsep bank sampah organik, di mana mereka bisa mendapatkan reward atas kontribusi mereka dalam pengelolaan limbah rumah tangga. Beberapa dari mereka bahkan langsung bertanya mengenai bagaimana cara bergabung dan mengoptimalkan manfaat dari program ini.
Setelah sesi sosialisasi, anggota KWT semakin memahami strategi pemasaran produk pertanian mereka, termasuk bagaimana menonjolkan keunggulan pupuk kascing sebagai pupuk organik unggulan. Selain itu, mereka juga mulai menyadari bahwa sampah organik yang sebelumnya dianggap tidak berguna sebenarnya memiliki nilai ekonomi tinggi.
Beberapa anggota KWT langsung menyatakan ketertarikannya untuk mengadopsi metode pengolahan sampah organik berbasis cacing, serta mendaftar dalam program bank sampah agar bisa mendapatkan manfaat tambahan dari sampah yang mereka kumpulkan.
Ibu Siti (45 tahun), seorang anggota KWT, mengungkapkan bahwa program ini memberikan solusi nyata terhadap permasalahan sampah di desanya.
💬 "Biasanya kami hanya membuang sampah organik ke sungai atau membakarnya karena tidak tahu harus diapakan. Sekarang kami jadi tahu bahwa sampah ini bisa diolah menjadi pupuk dan bahkan menghasilkan keuntungan. Program reward ini juga menarik karena memberikan insentif bagi kami untuk lebih peduli dengan lingkungan," ujarnya.
Senada dengan Ibu Siti, Ibu Wati (50 tahun) mengungkapkan ketertarikannya dalam memanfaatkan pupuk kascing untuk pertaniannya. "Selama ini saya masih pakai pupuk kimia, tapi setelah melihat manfaat pupuk kascing, saya jadi ingin mencoba karena lebih ramah lingkungan dan bisa mengurangi biaya produksi," katanya.
Sebagai tindak lanjut dari sosialisasi ini, tim EcoWorm membentuk grup komunikasi online untuk memfasilitasi diskusi dan pembinaan lanjutan. Grup ini akan digunakan untuk:
📢 Membagikan informasi dan tips seputar pertanian organik.
📢 Memantau perkembangan implementasi metode budidaya cacing di masing-masing rumah tangga.
📢 Menyediakan platform bagi anggota KWT untuk bertukar pengalaman dan berdiskusi dengan para ahli pertanian.
Sosialisasi dengan KWT Anjasmoro Putri berjalan sukses dengan respons yang sangat positif dari para peserta. Dengan meningkatnya pemahaman mengenai pengelolaan sampah organik, budidaya cacing, serta pemasaran hasil pertanian, diharapkan para anggota KWT dapat mulai menerapkan metode ini dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah selanjutnya dalam program ini meliputi:
📌 Pendampingan teknis bagi anggota KWT yang ingin memulai budidaya cacing di rumah mereka.
📌 Monitoring efektivitas bank sampah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.
📌 Evaluasi dampak penggunaan pupuk kascing terhadap hasil pertanian lokal.
Dengan pendekatan yang inovatif dan berbasis partisipasi masyarakat, Desa Sumberbrantas semakin dekat menuju model pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan, ekonomi sirkular yang lebih kuat, serta pertanian yang lebih produktif dan ramah lingkungan. 🌱♻️
#EcoWorm #KelompokWanitaTani #SampahOrganik #CircularEconomy #PupukKascing
Sumberbrantas, 3 Januari 2024 – Inovasi dalam pengelolaan sampah kini...
Baca selengkapnyaSumberbrantas, 20 Januari 2024 – Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian...
Baca selengkapnyaSumber Brantas, Bumiaji, Batu
© wormvillage 2025